Rabu, 19 November 2014

Pasca Bentrokan Ormas, Nusukan Masih Dijaga Ketat Pasukan Gabungan TNI/POLRI

 Pasukan gabungan TNI/POLRI bersiaga di depan pasar Nusukan, Surakarta, selasa (18/11/2014)

ADADISOLO.COM, SOLO – Pasca bentrokan antar ormas di daerah Nusukan, Surakarta, Senin (17/11/2014) polisi gabungan TNI/POLRI masih terlihat berjaga-jaga di depan pasar Nusukan. Hal ini dilakukan karena merebaknya isu di tengah-tengah masyarakat yang mengatakan akan terjadi serangan kembali dari salah satu ormas pencak silat.

Selain itu, keadaan di sekitar pasar Nusukan terlihat kondusif meski terlihat banyak warga yang bergerombol di depan dan di pinggir  jalan. Banyak toko dan pedagang pasar yang menutup toko lebih cepat dari biasanya karena terpengaruh oleh isu-isu belum tentu kebenarannya.

“Banyak pesan dan broadcast BBM, katanya akan ada serangan lagi mas”, ujar Arifin, salah satu warga yang ikut berjaga-jaga kepada wartawan ADADISOLO.COM Selasa (18/11/2014).

Kejadian Senin malam hingga Selasa dini hari ini merupakan buntut dari penganiayaan yang menimpa salah satu anggota dari perguruan silat yang dilakukan oleh Barisan Muda Indonesia. Tidak terima dengan aksi pemukulan, kantor Sekertarian ormas kepemudaan yang terletak di daerah Nusukan dirusak oleh sekelompok orang yang tak dikenal Senin (17/11/2014) siang.

Selang beberapa waktu, dengan cepat kabar adanya ketegangan antar keduanya menyebar. Senin  malam, konsentrasi ratusan orang yang berasal dari perguruan silat setia hati teratai ini berkumpul di Alun-alun Selatan. Semakin malam, jumlah massa Setia Hati Teratai inipun semakin banyak.

Kemudian massa dari perguruan Setia Hati Teratai bergerak menuju Markas Polisi Resort (Mapolres) Solo terlebih dahulu lalu setelah itu baru menuju Nusukan. Aksi saling balas tersebut menimbulkan bentrokan dan perusakan sebuah warnet, pos polisi, dan toko di sekitar pasar serta beberapa kendaraan tak luput dari amukan massa.

Datu Sulaksito M.

1 komentar:

Silahkan berkomentar. Pastikan gunakan kata yang pantas dan mudah dipahami.